5 Feb 2012

Sederhana Namun Luar Biasa

-->
Sebagai mahluk sosial, kita sangat bergantung kepada orang lain. Bantuan sekecil apapun pasti punya arti meskipun kita kadang tidak menyadarinya sendiri, dan terkadang pula sikap lupa dan khilaf menjadi sebuah goresan kecil. Pernahkah kita memberikan penghargaan atau sedikit imbalan atas bantuan orang lain walaupun tidak dalam bentuk materi?
            Seorang psikolog wanita terkemuka yang berasal dari Inggris bernama Ros Taylor, pernah diundang berbicara kepada direktur eksekutif di bagian utara Irlandia mengenai imbalan dan perubahan budaya. Beliau mengatakan bahwa permintaan maaf dan ucapan terima kasih lebih banyak memberikan imbalan daripada kritik, semua ini tidak membutuhkan biaya dan menghasilkan perubahan budaya yang jauh lebih efektif daripada skema apapun yang ada di pasaran.

Kata maaf merupakan sikap penyesalan. Tahukah anda bahwa kata maaf tidak hanya sekedar ucapan tapi punya makna dan pengaruh sangat besar. Kata maaf dapat meluluhkan hati yang tersakiti atau dirugikan walau sekeras baja dan sebesar karang. Namun jika kata MAAF di pergunakan hanya sebagai kata-kata klise tanpa berdasarkan penyesalan seperti konteks arti yang sebenarnya, atau karena ada hal lain yg menjadi dasar pernyataan tersebut, atau karena paksaan dari orang ketiga sehingga ucapan ini di lontarkan, ini akan menjadi persoalan besar.
Mengakui bahwa diri kita salah adalah suatu kejujuran yang luar biasa. Bagaimana mungkin? Dengan sejuta rasa “gengsi” yang kita kita miliki, rasanya sangat sulit berkata maaf. Namun, bagaimana dengan hati kita sendiri? Apakah sudah sangat mudah untuk merasa bersalah dan mengucapkan kata maaf? Seperti ungkapan “Dalamnya Lautan dapat Diukur tapi dalamnya Hati Siapa yang Tahu”.

Segala sesuatunya diciptakan berpasang-pasangan, nah!! Pasangan dari maaf yaitu terima kasih. Walaupun sederhana kata ini juga memiliki kandungan makna yang amat mendalam. Jika kata maaf menyadarkan betapa kita sering membuat salah dan menyakiti orang lain, dalam kata terima kasih mengingatkan kita betapa banyak bantuan dan kebaikan hati orang lain. Perlu kita sadari bahwa sebagai mahluk sosial kita tidak dapat hidup tanpa bantuan dari orang lain.
Kekuatan dari kata “terima kasih” punya magnet tersendiri karena orang merasa dihargai dan dihormati atas apa yang telah dilakukan tak peduli latar belakang orang tersebut. Kesuksesan tak dapat terjadi tanpa ada kontribusi dari orang atau pihak tertentu. Ungkapan terima kasih merupakan imbalan yang paling sederhana dan semua orang mampu melakukannya tentunya dibarengi dengan ketulusan. 

Sikap inilah yang harus dimiliki, dipertahankan, dan dijadikan sebagai bekal dalam mengikuti perubahan zaman yang terus berkembang. Jangan sampai sebaliknya, dimana perubahan yang mengontrol kita sehingga nilai-nilai moral dan etika berantakan tanpa celah. Membiasakan diri merupakan langkah awal sehingga kita akan mengerti betapa luar biasanya suatu perbuatan.